JATIWINANGUN. Takmir Masjid Nurul Huda
Jatiwinangun Purwokerto menyelenggarakan kegiatan Shalat Idul Adha 1445 H Tahun
2024 pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2024 di area GOR SATRIA Purwokerto, acara pelaksanaan
Sholat idul Adha ini dihadiri masyarakat sekitar Purwokerto,
sekitar pukul 06.00 pagi, dengan diiringi takbir yang
menggema, masyarakat mulai berdatangan dengan
menggunakan sepeda motor, mobil, dan ada
yang jalan kaki.
Mereka kemudian menempati barisan shof-shof yang sudah
disediakan oleh panitia. Tepat pukul 06.30 WIB sholat idul adha dimulai dengan
Khotib dan Imam beliau Ustad Ki Sunan Sunhaji
pelaksanaan sholat idul adha ini berjalan secara
tertib, khsusuk dan khidmat sholat idul
adha ini tidak sebanyak pada sholat Idul Ftiri, dan
setelah dihitung tercatat sekitar 1.000 lebih orang jamaah yang hadir pada
pelaksanaan sholat idul adha tahun ini yang teridiri dari jamaah laki-laki ada
11 shof dan masing-masing shof ada sekitar 39 orang jadi jumlah jamaah laki-laki ada sekitar 400 lebih orang jamaah, kemudian untuk jamaah perempuan
ada 12 shof dan masing-masing shof setelah dihitung ada sekitar 48 orang jamaah
jadi jumlah jamaah perempuan ada sekitar 600 lebih orang jamaah.
Acara sholat idul adha ini juga dihadiri dari POLSEK
Purwokerto Timur yang membantu pengamanan jalannya acara, dan juga dihadiri
umat non muslim yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berjumlah sekitar 25 orang dan ikut
membantu mengatur parkir dan menjaga
kendaraan para jamaah.
kehadiran umat non muslim tersebut
dapat menjadi sebagai simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Dalam khutbahnya Ustad Ki Sunan Sunhaji menyampaikan Kisah
pengorbanan Nabi Ibrahim.
Idul adha
dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin sedang menunaikan
haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.
Di samping
Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena
merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban. Qurban ialah
menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Masalah
pengorbanan, dalam lembaran sejarah kita diingatkan pada beberapa peristiwa
yang menimpa Nabiyullah Ibrahim AS.
Ketika
itu Siti Sarah meminta suaminya menikah
lagi demi mendapat keturunan. Sebab Ibrahim adalah seorang Nabi, di mana ia
harus memiliki penerus untuk melanjutkan dakwahnya.
Namun
ternyata Ibrahim menolak permintaan Sarah,
Sebab Nabi Ibrahim tidak mau nantinya akan menyakiti Sarah.
Nabi
Ibrahim pun terus didesak oleh Sarah, dan akhirnya ia mau menuruti istrinya itu
untuk menikah lagi. Denganan catatan
Siti sarah yang mencarikannya. Lalu Siti Sarah berkata, oke kau nikah
dengan catatan saya yang pilihkan istri buat kamu, Kemudian akhirnya Siti Sarah memilih budak
pemberian Fir'aun yaitu Siti Hajar yang dimerderkakan, lalu dinikahkan dengan
Nabi Ibrahim alaihissalam.
Namun
setelah Siti Hajar hamil ternyata siti sarah merasa cemburu sehingga Nabi
Ibrahim disuruh pergi bersama Siti Hajar. Kemudian pergilah Nabi Ibrahim dan
Siti hajar.
Ketika Nabi
Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama
Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu
lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun.
Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni
seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu
Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu,
ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM
dari negaranya sendiri Palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupun istrinya Siti
Hajar, menerima perintah itu
dengan
ikhlas dan penuh tawakkal.
Ketika Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Nabi Ismail,
beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali.
Tiba-tiba Allah mengutus malaikat Jibril membuat mata air Zamzam. Siti Hajar
dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.
Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air
yang melimpah-limpah. Datanglah manusia dari berbagai pelosok terutama para
pedagang ke tempat Siti Hajar dan Nabi Ismail, untuk membeli air. Datang rejeki
dari berbagai penjuru, dan makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu
hingga saat ini terkenal dengan kota Makkah, sebuah kota yang aman dan makmur,
berkat doa Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota
dan masyarakat.
Demikian acara pelaksaan Sholat Idul Adha 1445 H tahun 2024
yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Nurul Huda Jatiwinangun Purwokerto Lor.
0 comments:
Post a Comment