Kajian Ahad Pagi Akhir Bulan edisi 27 Oktober 2024 kali ini dengan nara  sumber UstadImam Suyanto, S.Ag, M.Pd. dengan tema Keutamaan Ikhlas.

Sifat ikhlas ini  sebagaimana diceritakan oleh Ustad Imam Suyanto,S.Ag,M.Pd  dengan mengambil contoh KH. Ahmad Dahlan dan orang-orang   di sekitar kediaman KH. Ahmad Dahlan. Di derah Kauman di Yogyakarta.

DicerItakan Ketika KH. Ahmad Dahlan dalam mengelola sekolah Muhammadiyah yang Ia dirikan  kehabisan dana untuk membayar gaji para gurunya,

oleh karena itu suatu hari  KH.Ahmad  Dahlan memukul kentongan mengundang penduduk  sekitar  untuk datang ke rumahnya.

Kemudian warga  berduyun-duyun ke rumahnya. Setelah banyak orang berkumpul di rumahnya, KH. Ahmad Dahlan  menyampaikan pidato yang isinya menyatakan bahwa kas Sekolah Muhamadiyah  kosong. Sementara guru-guru  Sekolah Muhammadiyah belum digaji.  Sekolah Muhammadiyah memerlukan uang kira-kira 500 gulden untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolah Muhammadiyah.

Oleh karena itu KH. Ahmad  Dahlan menyatakan melelang seluruh barang-barang yang ada di rumahnya. Pakaian, almari, meja kursi, tempat-tempat tidur, jam dinding, jam berdiri, lampu-lampu dan lain-lain.  Ringkasnya KH. Ahmad Dahlan melelang semua barang-barang miliknya itu,  dan uang hasil lelang itu seluruhnya akan dipakai untuk membiayai sekolah Muhammadiyah, khususnya untuk menggaji guru dan karyawan.

Warga  setelah mendengar penjelasan KH. Ahmad  Dahlan.  Langsung pulang menuju rumahnya masing-masing untuk mengambil uang  yang kemudian diserahkan kepada KH. Ahmad Dahlan.

Dalam waktu  singkat terkumpul uang lebih dari 4.000 gulden. Anehnya setelah selesai lelangan itu tidak ada seorang pun yang mau membawa barang-barang KH. Ahmad  Dahlan. Mereka lalu pamit mau pulang. Tidak ada yang membawa pulang barang apapun.  Mereka sudah ikhlas memberikan uang untuk membantu sekolah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan yang sedang kekurangan dana.

Orang yang ikhlas  adalah orang yang tidak bisa  disesatkan oleh iblis, penjelasan ini tercantum dalam surat Al Hijr ayat 26 -42.

Setelah Iblis diusir dari surga karena kesombongannya, Iblis meminta izin kepada Allah untuk memberi penangguhan atasnya agar bisa menyesatkan manusia. Cara Iblis menyesatkan manusia dengan menghiasi kejahatan seolah terlihat baik sehingga manusia tertipu dengan tampilan itu. Namun demikian, ada orang yang tidak mampu disesatkan Iblis, yaitu orang yang ikhlas.

 







Silaturhami dan Arisan Pengurus Aisyiyah Jatwin di Rumah Ibu Rini  Heryani Syamsul Bari pada hari Selasa tanggal 22 Oktober 2024.